Hubungan antara AI dan Kognisi Manusia adalah :
- Artificial Intelligence muncul karena adanya pemikiran manusia untuk menciptakan suatu mesin ( komputer) yang dapat bertindak seperti dan sebaik manusia sehingga diciptakanlah AI ini yang merupakan kecerdasan buatan yang dibuat oleh manusia .
- Proses berfikir dalam kognisi manusia ditiru oleh manusia untuk membuat AI ini supaya mesin (komputer) bisa bertindak seperti layaknya manusia, sehingga untuk memahami lebih baik mengenai proses kognisi bisa dibandingkan pada pemrosesan info pada komputer. Dengan kata lain AI merefleksikan kognisi manusia.
- AI dibuat oleh manusia dengan meniru sistem kognisi pada manusia namun sehebat- hebatnya AI dibuat tidak akan bisa menyamai kebesaran Allah SWT dalam menciptakan kognisi manusia dimana kognisi manusia bersifat kreatif, dapat menggunakan pengalaman secara langsung dan dapat digunakan secara luas.
- Sebelum membuat AI harus memahami Intelegensi pada manusia. Hasil dari penelitian mengenai psikologi kognitif ( ilmu yang mempelajari proses berfikir pada manusia) dan neurosains kognitif ( ilmu yang menyelidiki proses otak dalam berfikir) dimanfaatkan untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI).
Hubungan antara Artificial Intelligence dan Sistem Pakar
Sebelumnya kita bahas dulu mengenai Sistem Pakar ya.....
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu
program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan
yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992),
sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu,
fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam
bidang yang bersangkutan.
Dalam penyusunannya, sistem
pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules)
dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar
dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu
Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang ahli
dalam bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat dijadikan seperti konsultan
atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan
memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Sistem demikian disebut Expert System (Sistem Pakar).
Salah satu expert
system yang pertama adalah:
- MACSYMA, yang digunakan untuk tugas-tugas matematika.
- MYCIN, untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada darah.
- CADUCEUS, untuk mendeteksi penyakit.
- PUFF, untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
- PROSPECTOR, digunakan perusahaan DEC untuk menggamarkan konfigurasi dari sistem komputer bagi para langganannya.
- DENDRAL, untuk mengidentifikasikan struktur molekul suatu komposisi kimia dan lain sebagainya.
Untuk mengembangkan expert
system, harus diciptakan terlebih dahulu suatu knowledge base yang dibutuhkan oleh aplikasinya. Suatu knowledge
base terdiri dari kumpulan data tertentu untuk permasalahan yang spesifik dan
aturan-aturan bagaimana memanipulasi data yang disimpan tersebut.
Berbeda dengan database
biasa, knowledge base mungkin dapat
juga terdiri dari asumsi-asumsi, kepercayaan-kepercayaan, pendugaan-pendugaan
dan metode-metode heuristic. Untuk
membuat knowledge base perencanaan
sistem harus bekerja sama atau meminta nasehat dari ahli di bidangnya. Orang
yang menciptakan expert system
disebut dengan knowledge engineer
Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki informasi yang handal.
• Mudah dimodifikasi.
• Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
• Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
• Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
• Seorang pakar adalah mahal.
• Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki informasi yang handal.
• Mudah dimodifikasi.
• Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
• Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
• Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
• Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
• Seorang pakar adalah mahal.
• Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada
pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses
mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk
pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran
knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar
dengan pakarnya.
Pada
saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang
diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada
modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
Struktur Sistem Pakar
Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi:Struktur Sistem Pakar
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis
pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas
fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau
situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari
fakta yang sudah diketahui.
Mesin
inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi,
berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin
inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah,
model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka
mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi
menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi
penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan
strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan
dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan
tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam
melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering
digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari
kedua teknik pengendalian tersebut.
Kesimpulan:
Dari penjelasan mengenai sistem pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pakar merupakan suatu program komputer yang dibuat untuk menyelesaikan masalah dimana penyelesaiannya seperti penyelesaian orang ahli dalam bidang tertentu.
Nah sekarang setelah kita tahu apa itu Sistem Pakar kita cari hubungannya dengan AI ya...
Nah sekarang setelah kita tahu apa itu Sistem Pakar kita cari hubungannya dengan AI ya...
Hubungan AI dan Sistem Pakar......
Sistem Pakar merupakan bagian dari AI dimana sistem pakar ini merupakan salah satu bidang Artificial Intelligence yang dirancang untuk menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang ahli. Misalnya seperti sistem auto pilot dalam sebuah pesawat dimana sistem pakar ini bekerja seperti layaknya seorang pilot sehingga pada saat sistem dinyalakan sang pilot tidak perlu mengemudikan secara manual. AI dibuat supaya komputer bisa bertindak seperti layaknya seorang manusia dimana untuk bertindak seperti manusia diperlukan pengetahuan dan penalaran. Sistem pakar ini dibuat atas dasar pengetahuan dan penalaran yang dimiliki manusia yang mempunyai keahlian seperti kemampuan ahli seorang pilot, dokter, dsb.
Sumber :
dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/.../Artificial-Intelligence.do...
ukyku.files.wordpress.com/2008/02/sistem-pakar-3.doc
foto copy materi psikologi kognitif dari dosen