Entri Populer

Minggu, 25 November 2012

Review Jurnal ( part 2)

ANALISIS PENGARUH SIKAP KOMPUTER  DAN KEGUNAAN PERSEPSIAN TERHADAP MINAT PERILAKU YANG DIMODERASI OLEH PERBEDAAN GENDER 
I Putu Sugiartha Sanjaya
Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta 


Jenis  kelamin  dapat  mempengaruhi  kencederungan  seseorang  untuk menggunakan  suatu  teknologi  informasi.  Menurut  Venkatesh  dan  Morris  (2000), wanita lebih cenderungan menggunakan suatu teknologi karena dipengaruhi oleh kemudahan  penggunaan  persepsian(perceived  ease  of  use).Laki-laki lebih cenderung menggunakan suatu teknologi karena kegunaan persepsian (perceived usefulness) dari teknologi tersebut. Gefen dan Straub (1997) menemukan bahwa ada pengaruh perbedaan gender dalam kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian dalam menggunakan   e-mail. Studi yang dilakukan oleh Gefen dan Straub merupakan studi yang memperluas model penerimaan teknologi ( the Technology Acceptance Model [TAM]). Perbedaan  perilaku  antara  laki-laki  dan  waniata seharusnya  mendapatkan perhatian ketika sebuah organisasi melanjutkan investasinya dalam suatu teknologi informasi. Karena, investasi dalam pengembangan teknologi informasi relatif besar jumlahnya.  Dalam  hal  demikian,  sebuah  organisasi  seharusnya  melakukan investigasi kembali terhadap sifat dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pada suatu teknologi informasi. Berdasarkan perbedaan perilaku antara wanita dan laki-laki dalam menggunakan teknologi informasi  maka  studi  ini  bertujuan  untuk  membuktikan  secara  empiris pengaruh sikap komputer (computer attitude)terhadap kegunaan persepsian, dan pengaruh  kegunaan persepsian terhadap  minat  perilaku yang dimoderasi oleh perbedaan  gender  dalam  menggunakan   software  Microsoft  Word    .Untuk membahas masalah ini, penulis menggunakan TAM yang dikembangkan oleh Davis (1996). Model ini banyak digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan studi pemanfaatan  teknologi  informasi.  TAM  menegaskan bahwa  pemanfaatan teknologi informasi ditentukan oleh minat perilaku untuk menggunakan suatu sistem yang secara bersama-sama ditentukan oleh perilaku seseorang  dan kegunaan persepsiannya.

Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action [TRA] )
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), Teori Tindakan Beralasan(TRA) merupakan suatu model khusus yang telah terbukti berhasil untuk memprediksi dan menjelaskan tentang perilaku seseorang dalam memanfaatkan suatu teknologi.  Fishbein dan Ajzen  menjelaskan bahwa TRA adalah sebuah model  yang mempelajari secara luas psikologi sosial yang berkaitan dengan perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar. 
Berdasarkan  Teori Tindakan Beralasan ( TRA),  perilaku  khusus  seseorang didorong oleh  minat  perilaku yang memainkan perilaku. Minat perilaku     secara bersama-sama ditentukan oleh sikap seseorang  dan  norma  subyektif.Sikap merupakan    perasaan  positif  atau  negatif seseorang pada  tujuan dan target perilaku. Norma subyektif sebagai persepsi individual tentang  perhatian orang lain yang akan mempengaruhi perilakunya.  
Model Penerimaan Teknologi  
Konsep TAM dilandasi oleh TRA yang menyatakan bahwa seseorang akan menggunakan dan memanfaatkan suatu teknologi  jika dia merasa bahwa teknologi ini memberi manfaat positif. Kegunaan persepsian adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi pekerjaannya. Kemudahan penggunaan persepsian adalah derajat kepercayaan  seseorang bahwa dengan penggunaan suatu teknologi akan membebaskannya dari usaha menurut Davis (1989).
Sikap Komputer
Perilaku  terhadap  komputer  adalah  konsep  yang  luas  dan  umum.  Kay  (1993) menjelaskan tentang pentingnya perilaku spesifik dalam obyek perilaku. Perilaku umum mungkin kurang tepat untuk mengukur dan menguji hubungan langsung dengan suatu perilaku spesifik. Menurut Ajzen (1988), objek perilaku umum tidak berhubungan dengan tindakan-tindakan (perilaku) spesifik. 
Ada  cara yang logis untuk  mengukur perilaku  umum dengan  menguji perilaku spesifik yaitu dengan memasukkan variabel mediasi antara sikap dengan perilaku atau minat perilaku. Karena, sikap bisa jadi menguraikan  kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian dalam mempengaruhi minat perilaku.  
Kegunaan Persepsian
ada pengaruh perbedaan gender dalam  kegunaan persepsian dan  kemudahaan penggunaan persepsian dalam menggunakan e-mail sebagai suatu studi yang memperluas TAM. Studi ini didukung oleh Venkatesh dan Morris yang membukukan bahwa dibandingkan  wanita, keputusan-keputusan penggunaan teknologi laki-laki secara kuat dipengaruhi oleh kegunaan persepsiannya. Sebaliknya, wanita lebih secara kuat dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan persepsian. 
Hipotesis 
H1: Sikap komputer mempengaruhi  kegunaan persepsian.
H2: Gender mempengaruhi hubungan antara kegunaan persepsian dengan minat perilaku.

METODE PENELITIAN
Sampel
Responden adalah para mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi di beberapa perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta.  Kuesioner yang dikirim sebanyak 500 eksemplar ke beberapa perguruan tinggi. Masing-masing perguruan tinggi ini akan menerima 100 eksemplar kuesioner. Nama-nama perguruan tinggi ini adalah sebagai berikut.
1.   Fakultas Ekonomi, Universitas Teknologi ”Yogyakarta.”
2.   Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3.   Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4.   Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Darma.
5.   Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan ”Veteran” Yogyakarta.
Data penelitian adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Di dalam  kuesioner  tersebut  ditanyakan  tentang  sikap  komputer,  kegunaan persepsian,  dan  minat  perilaku,  serta  jenis  kelamin.  Akhirnya,  jumlah  sampel penelitian dari lima perguruan tinggi di atas ada sebanyak 364.

Penentuan Variabel
Variabel dependen dalam studi ini adalah minat perilaku. Variabel independen adalah sikap komputer,  kegunaan persepsian,  dan perbedaan gender.
Pengukuran Variabel
Instrumen-instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada instrumen yang sudah dibuat oleh para peneliti sebelumnya dengan cara menambahkan  dan  mengurangi  beberapa  variabel.  Variabel  minat  perilaku sebagai variabel  dependen  telah  diukur  dengan  instrumen yang  diadopsi  dari Venkatesh  dan  Morris  (2000)  dan  Chau  (1992).Pertanyaan  yang berhubungan dengan variabel tersebut ada 3 item. Variabel sikap komputer sebagai variabel independen diadopsi dari Harrison dan Rainer  (1992).  Pertanyaan untuk variabel ini ada 4 item.Variabel kegunaan persepsian sebagai variabel  independen telah dikembangkan oleh Davis (1989),dan dikembangkan lagi oleh Davis et al. (1989), Mathieson (1991), Taylor dan Todd (1995a, 1995b). Pertanyaan variabel ini ada 4 item.
Variabel minat perilaku , kegunaan persepsian, dan sikap komputer diukur dengan menggunakan skala interval (Likert).

Model Analisis
Hipotesis  pertama  diuji  dengan  regresi  sederhana.
Hipotesis  kedua  diuji  dengan  regresi  linier  berganda.

Uji reliabilitas : Cronbach’s Alpha lebih besar 0,70

Hasil Analisis
Pengujian Hipotesis Pertama
Rata-rata  responden  menyatakan    bahwa  responden setuju bahwa penggunaan suatu teknologi karena kegunaan yang dirasakan oleh responden. Ini ditunjukkan oleh nilai 3,9842 dan deviasi standar 0,68277.  Angka 3,9842 lebih mendekati ke angka 4 dibanding ke angka 3. Angka 4 mengindikasikan bahwa responden setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Nilai rata-rata sikap komputer adalah 3,8640 dan deviasi standar adalah 0,68034. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata responden setuju atas sikap komputer. Karena,  angka  3,8640 lebih dekat ke angka 4 dibanding angka 3.Angka 4 mengindikasikan bahwa responden setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
Sikap komputer(CA)berpengaruh secara positif  dan  signifikan  terhadap  kegunaan  persepsian. Ini ditunjukkan  dengan unstrandardized  coefficients untuk sikap komputer adalah  0,617  dengan   t-test adalah  14,843.  Dalam  hal  demikian,  maka  hipotesis  penelitian  (H1)  yang menyatakan  bahwa  sikap  komputer  mempengaruhi  kegunaan  persepsian didukung.  Hasil  ini  mendukung  hasil  penelitian  sebelumnya  yang  menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap komputer dengan kegunaan suatu teknologi informasi.
Pengujian Hipotesis Kedua
Nilai mean untuk minat berilaku adalah 4,0156 dan deviasi standar adalah 0,69548. Angka rata-rata ini menunjukkan bahwa respoden setuju untuk minat berperlaku dalam menggunakan suatu tekonologi informasi. Sementara kegunaan persepsian nilai rata-rata adalah 3,9842 dan deviasi standar adalah 0,68277. Nilai rata-rata ini mendekati angka 4 sehingga nilai ini mengindikasikan rata-rata responden setuju tentang kegunaan suatu teknologi informasi.  Gender mempengaruhi hubungan antara kegunaan persepsian dengan minat perilaku.hipotesis penelitian (H2) terdukung yaitu ada pengaruh perbedaan  gender  dalam kegunaan persepsian dalam  menggunakan e-mail sebagai suatu studi yang memperluas model penerimaan teknologi.

Kesimpulan
Studi ini menyimpulkan bahwa sikap komputer mempengaruhi persepsi manfaat atas penggunaan suatu teknologi informasi. Dalam studi ini, software Microsoft Word merupakan salah satu bagian dari penggunaan teknologi informasi. Kedua, studi ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh kegunaan persepsian antara laki-laki dengan wanita terhadap minat perilaku dalam menggunakan suatu teknologi informasi.


Sumber : 

http://jurnalmanajemen.unairs1manajemen.com/pdf//Tahun%202008%20-%20Bulan%20April%20-%20Edisi%20ke%201/articles/99I_PUTU.pdf




PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI ADMINISTRASI DAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI ADMINISTRASI  TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DI LINGKUNGAN FISE UNY
Oleh : 
Diana Rahmawati 
Mahendra Adhi Nugraha
Dhyah Setyorini, M.Si, Ak
Mimin Nur Aisyah, M.Sc

Teknologi informasi meliputi teknologi komputer (    computing technology) dan teknologi jaringan yang digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat finansial atau non finansial (Bodnar dan Hopwood, 1995).Sehingga dapat dikatakan bahwa Teknologi  informasi  adalah  segala  cara  atau  alat  yang  terintegrasi  yang  digunakan  untuk menjaring  data,  mengolah  dan  mengirimkan  atau  menyajikan  secara  elektronik  menjadi informasi  dalam  berbagai  format  yang  bermanfaat  bagi  pemakainya.Teknologi  informasi khususnya teknologi komputer sangat berpotensi untuk memperbaiki performa individu dan organisasi,  karenanya  banyak  pengambil  keputusan  menginvestasikan  dana  untuk  teknologi informasi. Tetapi harus disadari bahwa investasi di bidang teknologi informasi membutuhkan dana  yang  besar. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.Pemanfaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif  jika  anggota  dalam  organisasi  dapat  menggunakan  teknologi  tersebut  dengan  baik. Pemanfaatan teknologi yang efektif  dapat meningkatkan kinerja.
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  :(1)Pengaruh  pemanfaatan  teknologi informasi  terhadap  kualitas pelayanan  pegawai  administrasi  di  lingkungan  FISE  UNY.(2)Pengaruh kualitas pelayanan pegawai administrasi terhadap kepuasan mahasiswa di lingkungan FISE UNY.

Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi meliputi segala cara atau alat yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring  data,  mengolah  dan  mengirimkan  atau  menyajikan  secara  elektronik  menjadi informasi dalam berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya. Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Dengan  memanfaatkan  teknologi informasi,  akses  terhadap  proses  bisnis  perusahaan  dapat  dilakukan  dengan  cepat  sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai. 

Kualitas Pelayanan 
Konsep  kualitas  pelayanan  berasal  dari  berbagai  riset  dibidang  pemasaran.  Konsep mengenai kualitas pelayanan itu sendiri dipahami secara berbeda yaitu antara harapan pengguna dengan persepsi dari pengguna dan persepsi dari kinerja pelayanan. Kualitas pelayanan menurut persepsi pengguna adalah anggapan pengguna mengenai baik buruknya pelayanan yang diterima oleh pengguna. Sedangkan kualitas pelayanan menurut persepsi dari kinerja pelayanan adalah  memberikan pelayanan yang terbaik/pelayanan prima dari sumber daya yng di miliki   oleh penyedia layanan. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai persepsi pengguna layanan mengenai baik buruknya suatu layanan dan atau diterima tidaknya suatu layanan oleh pengguna.
Kualitas pelayanan yang dimaksud dalam konteks penelitian ini adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Pelayanan pegawai  administrasi meliputi segala sesuatu  yang berkaitan dengan tugas-tugas  administrasi  yang  dilaksanakan  pegawai  khususnya  yang  berkaitan  dengan pelayanan kepada mahasiswa baik dibidang akademik, keuangan maupun bidang administrasi umum lainnya.
Dalam  konteks  penelitian  ini  dapat  dikatakan bahwa  penerimaan  kualitas  pelayanan  pegawai  administrasi  terjadi  jika  memenuhi  harapan, keinginan dan kebutuhan dari mahasiswa sehingga mahasiswa merasa puas dengan pelayanan tersebut. Peran dari pegawai administrasi terdapat pada dimensi fungsional (proses. Penelitian psikologis mengemukakan  bahwa  empati  pegawai  bagian  pelayanan  dapat  meningkatkan  kepuasan konsumen. Pegawai yang tersenyum kepada konsumen akan membuat konsumen tersenyum juga karena efek psikologis.
Kepuasan Konsumen (Mahasiswa)
Kepuasan konsumen adalah besarnya tingkat penerimaan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Dalam konteks penelitian ini yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa adalah 7 besarnya tingkat penerimaan kualitas pelayanan yang diberikan pegawai administrasi kepada mahasiswa di lingkungan FISE UNY.   

Pengembangan Hipotesis
Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi-Kualitas Pelayanan
H1 :  Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi Di Lingkungan FISE UNY  
Hubungan Kualitas Pelayanan-Kepuasan Mahasiswa
H2:  Kualitas  Pelayanan  Pegawai  Administrasi  Berpengaruh  Terhadap  Kepuasan Mahasiswa Di Lingkungan FISE UNY .

Model Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  dalam  penelitian  ini  menggunakan  mahasiswa  FISE  UNY  dan  pegawai administrasi FISE UNY yang berhubungan dengan pelayanan mahasiswa.Jumlah pegawai  administrasi  FISE  UNY  yaitu  50  pegawai.  Metode  purposive  sampling  digunakan dalam penelitian ini.Ukuran sampel minimum ditentukan dengan jumlah variabel latent yang paling komplek dikalikan dengan 10 dan dengan melakukan analisis    power secara priori.

Instrumen Penelitian
Item  pertanyaan  yang  dikembangkan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  skala  likert  1-7. Penggunaan  skala  likert  1-7 dimaksudkan  untuk  menfokuskan  kecenderungan  jawaban dari responden yang berada di tengah yang berupa ragu-ragu atau sedang. Instrumen Pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan skala likert 1-7 yang menunjukkan frekuensi penggunaan 12 nyata dari teknologi informasi dari tidak pernah sampai dengan selalu/sering. Instrumen Kualitas Pelayanan  diukur  dengan  skala  likert  mengenai  kesetujuan  atau  ketidak  setujuan  terhadap pernyataan –pernyataan dalam item pertanyaan mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.  Instrumen  Kepuasan  Mahasiswa  menunjukkan  puas  tidaknya  mahasiswa  terhadap pelayanan  yang  diberikan  dari  tidak  puas  sampai  dengan  puas.

Tehnik Analisis
Uji Validitas dan Reliabilitas 
Validitas  instrumen  diuji  menggunakan  validitas  konvergen  dan  validitas  diskriminan. Penelitian ini menggunakan   loading paling tidak 0,70 untuk  analisis  data  dan  memiliki  nilai communality paling  tidak  0.5.  Konstruk dianggap memenuhi validitas diskriminan jika nilai loading antara variabel laten dengan indikatornya lebih tinggi daripada loading indikator tersebut dengan variabel laten lain.

Pengujian Hipotesis
Hipotesis  yang  diajukan  diuji  dengan  menggunakan  teknik Partial-least-square (PLS).Penggunaan PLS cocok untuk prediksi dan membangun teori, dan sampel yang dibutuhkan relatif  kecil  minimum  10  kali  item  konstruk  yang  paling  komplek.


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi  Responden
Hasil survei kelompok responden mahasiswa menunjukan bahwa usia rata-rata responden mahasiswa adalah antara 19-20  tahun, rata-rata lama kuliah 1,51 tahun dan berinteraksi dengan pegawai  administrasi  rata-rata 2 kali dalam  1  bulan. Jenis  kelamin   mahasiswa pria 37 % sedangkan wanita 63 % dan sebagian besar mahasiswa sebanyak 79 % berinteraksi dengan bagian administrasi adalah untuk mengurus kelengkapan akademik. Hasil survey pada kelompok responden karyawan menunjukan usia rata-rata 36,86 tahun dan  pengalaman  menggunakan  komputer  rata-rata  selama  11,16  tahun.  Respoden  karyawan terdiri dari 73 % pria dan 7 % wanita dengan tingkat pendidikan 50 % responden adalah sarjana. Sebanyak 94 % responden menggunakan komputer sebagai alat untuk membantu pekerjaan dan 100  %  responden  menggunakan  komputer  sebagai  alat  yang  digunakan  untuk  membantu pekerjaan yang bersifat administratif. Hasil survey juga menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden  (83  %)  mengaku  sering  berinteraksi  dengan  mahasiswa  dan  70  %  responden menganggap mahasiswa cenderung bersikap kurang sopan.

Hasil Uji Model Dan Uji Hipotesis
Uji model dan uji hipotesis menggunakan teknik Second Order   .Penggunaan teknik    second order dimaksudkan  untuk  mengetahui  komponen  mana  yang  paling  berperan  dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Pengujian dilakukan dua kali, pengujian pertama dilakukan  untuk  menguji  hipotesis  pertama  dan  pengujian  kedua  dilakukan  untuk  menguji hipotesis  kedua.
Hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  tidak  terdapat  pengaruh  singnifikan pemanfaatan  teknologi  informasi  terhadap  kualitas  pelayanan  pegawai  administrasi  di lingkungan FISE UNY . Hal tersebut di tunjukkan dengan nilai koefisien sebesar -0,00223, nilai t-value  sebesar 0,899123 dan nilai p-value sebesar  p-value = 0,3707 sehingga hipotetis pertama yang menyatakan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kualitas Pelayanan
Pegawai Administrasi Di Lingkungan FISE UNY ditolak / tidak dapat diterima.
Sedangkan untuk pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan. Hal tersebut  di tunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 0,77585 , nilai t-value  sebesar 20,48291  dan nilai p-value sebesar 0,000. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Lingkungan FISE UNY diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pemanfaatan  Teknologi  Informasi  tidak  Berpengaruh  Terhadap  Kualitas  Pelayanan Pegawai Administrasi Di Lingkungan FISE UNY  .Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar -0,00223, nilai t-value  sebesar 0,899123 dan nilai p-value sebesar 0,3707. Tidak diterimanya hipotesis dalam penelitian ini karena performa individu lebih berperan pada kualitas pelayanan dibanding dengan pemanfaatan teknologi informasi, penggunaan  teknologi  informasi  dalam  pelayanan  menjadi  alternatif  pilihan  ketika menghadapi jenis pelayanan yang tidak membutuhkan teknologi informasi.
2. Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Lingkungan FISE UNY. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien 0,787333 nilai t- value sebesar 41,072917 dan nilai p-value sebesar 0,0000.
Sumber :

http://staff.uny.ac.id/sites