ANALISIS PENGARUH SIKAP KOMPUTER DAN KEGUNAAN PERSEPSIAN TERHADAP MINAT PERILAKU YANG DIMODERASI
OLEH PERBEDAAN GENDER
I Putu Sugiartha Sanjaya
Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jenis kelamin dapat
mempengaruhi kencederungan seseorang
untuk menggunakan suatu teknologi
informasi. Menurut Venkatesh
dan Morris (2000), wanita lebih cenderungan menggunakan
suatu teknologi karena dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan
persepsian(perceived ease of use).Laki-laki
lebih cenderung menggunakan suatu teknologi karena kegunaan persepsian
(perceived usefulness) dari teknologi tersebut. Gefen dan Straub (1997)
menemukan bahwa ada pengaruh perbedaan gender dalam kegunaan persepsian dan
kemudahan penggunaan persepsian dalam menggunakan e-mail. Studi yang dilakukan oleh Gefen dan Straub merupakan studi
yang memperluas model penerimaan teknologi ( the Technology Acceptance Model
[TAM]). Perbedaan perilaku antara
laki-laki dan waniata seharusnya mendapatkan perhatian ketika sebuah
organisasi melanjutkan investasinya dalam suatu teknologi informasi. Karena,
investasi dalam pengembangan teknologi informasi relatif besar jumlahnya. Dalam
hal demikian, sebuah
organisasi seharusnya melakukan investigasi kembali terhadap sifat
dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pada suatu teknologi
informasi. Berdasarkan perbedaan perilaku antara wanita dan laki-laki dalam
menggunakan teknologi informasi
maka studi ini
bertujuan untuk membuktikan
secara empiris pengaruh sikap
komputer (computer attitude)terhadap kegunaan persepsian, dan pengaruh kegunaan persepsian terhadap minat
perilaku yang dimoderasi oleh perbedaan
gender dalam menggunakan software Microsoft
Word .Untuk membahas masalah
ini, penulis menggunakan TAM yang dikembangkan oleh Davis (1996). Model ini
banyak digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan studi
pemanfaatan teknologi informasi.
TAM menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi ditentukan
oleh minat perilaku untuk menggunakan suatu sistem yang secara bersama-sama
ditentukan oleh perilaku seseorang dan
kegunaan persepsiannya.
Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action [TRA] )
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), Teori Tindakan Beralasan(TRA)
merupakan suatu model khusus yang telah terbukti berhasil untuk memprediksi dan
menjelaskan tentang perilaku seseorang dalam memanfaatkan suatu teknologi. Fishbein dan Ajzen menjelaskan bahwa TRA adalah sebuah
model yang mempelajari secara luas
psikologi sosial yang berkaitan dengan perilaku seseorang yang dilakukan secara
sadar.
Berdasarkan Teori
Tindakan Beralasan ( TRA), perilaku khusus
seseorang didorong oleh
minat perilaku yang memainkan
perilaku. Minat perilaku secara bersama-sama
ditentukan oleh sikap seseorang dan norma
subyektif.Sikap merupakan
perasaan positif atau
negatif seseorang pada tujuan dan
target perilaku. Norma subyektif sebagai persepsi individual tentang perhatian orang lain yang akan mempengaruhi
perilakunya.
Model Penerimaan Teknologi
Konsep TAM dilandasi oleh TRA yang menyatakan bahwa
seseorang akan menggunakan dan memanfaatkan suatu teknologi jika dia merasa bahwa teknologi ini memberi
manfaat positif. Kegunaan persepsian adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa
penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi pekerjaannya.
Kemudahan penggunaan persepsian adalah derajat kepercayaan seseorang bahwa dengan penggunaan suatu
teknologi akan membebaskannya dari usaha menurut Davis (1989).
Sikap Komputer
Perilaku
terhadap komputer adalah
konsep yang luas
dan umum. Kay
(1993) menjelaskan tentang pentingnya perilaku spesifik dalam obyek
perilaku. Perilaku umum mungkin kurang tepat untuk mengukur dan menguji
hubungan langsung dengan suatu perilaku spesifik. Menurut Ajzen (1988), objek
perilaku umum tidak berhubungan dengan tindakan-tindakan (perilaku)
spesifik.
Ada cara yang logis
untuk mengukur perilaku umum dengan
menguji perilaku spesifik yaitu dengan memasukkan variabel mediasi
antara sikap dengan perilaku atau minat perilaku. Karena, sikap bisa jadi
menguraikan kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian dalam
mempengaruhi minat perilaku.
Kegunaan Persepsian
ada pengaruh perbedaan gender dalam kegunaan persepsian dan kemudahaan penggunaan persepsian dalam menggunakan
e-mail sebagai suatu studi yang memperluas TAM. Studi ini didukung oleh
Venkatesh dan Morris yang membukukan bahwa dibandingkan wanita, keputusan-keputusan penggunaan
teknologi laki-laki secara kuat dipengaruhi oleh kegunaan persepsiannya. Sebaliknya,
wanita lebih secara kuat dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan persepsian.
Hipotesis
H1: Sikap komputer mempengaruhi kegunaan persepsian.
H2: Gender mempengaruhi hubungan antara kegunaan persepsian
dengan minat perilaku.
METODE PENELITIAN
Sampel
Responden adalah para mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi di beberapa perguruan tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuesioner yang dikirim sebanyak 500 eksemplar
ke beberapa perguruan tinggi. Masing-masing perguruan tinggi ini akan menerima
100 eksemplar kuesioner. Nama-nama perguruan tinggi ini adalah sebagai berikut.
1. Fakultas Ekonomi,
Universitas Teknologi ”Yogyakarta.”
2. Fakultas Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Fakultas Ekonomi,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
4. Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Darma.
5. Fakultas Ekonomi,
Universitas Pembangunan ”Veteran” Yogyakarta.
Data penelitian adalah data primer yang dikumpulkan melalui
kuesioner. Di dalam kuesioner tersebut
ditanyakan tentang sikap
komputer, kegunaan persepsian, dan
minat perilaku, serta
jenis kelamin. Akhirnya,
jumlah sampel penelitian dari
lima perguruan tinggi di atas ada sebanyak 364.
Penentuan Variabel
Variabel dependen dalam studi ini adalah minat perilaku.
Variabel independen adalah sikap komputer,
kegunaan persepsian, dan
perbedaan gender.
Pengukuran Variabel
Instrumen-instrumen pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan pada instrumen yang sudah dibuat oleh para peneliti
sebelumnya dengan cara menambahkan
dan mengurangi beberapa
variabel. Variabel minat
perilaku sebagai variabel
dependen telah diukur
dengan instrumen yang diadopsi
dari Venkatesh dan Morris
(2000) dan Chau
(1992).Pertanyaan yang
berhubungan dengan variabel tersebut ada 3 item. Variabel sikap komputer sebagai
variabel independen diadopsi dari Harrison dan Rainer (1992).
Pertanyaan untuk variabel ini ada 4 item.Variabel kegunaan persepsian sebagai
variabel independen telah dikembangkan
oleh Davis (1989),dan dikembangkan lagi oleh Davis et al. (1989), Mathieson
(1991), Taylor dan Todd (1995a, 1995b). Pertanyaan variabel ini ada 4 item.
Variabel minat perilaku ,
kegunaan persepsian, dan sikap komputer diukur dengan menggunakan skala
interval (Likert).
Model Analisis
Hipotesis
pertama diuji dengan
regresi sederhana.
Hipotesis kedua diuji
dengan regresi linier
berganda.
Uji reliabilitas : Cronbach’s Alpha lebih besar 0,70
Hasil Analisis
Pengujian Hipotesis Pertama
Rata-rata
responden menyatakan bahwa
responden setuju bahwa penggunaan suatu teknologi karena kegunaan yang dirasakan
oleh responden. Ini ditunjukkan oleh nilai 3,9842 dan deviasi standar
0,68277. Angka 3,9842 lebih mendekati ke
angka 4 dibanding ke angka 3. Angka 4 mengindikasikan bahwa responden setuju
terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Nilai rata-rata sikap komputer adalah
3,8640 dan deviasi standar adalah 0,68034. Angka ini menunjukkan bahwa
rata-rata responden setuju atas sikap komputer. Karena, angka
3,8640 lebih dekat ke angka 4 dibanding angka 3.Angka 4 mengindikasikan bahwa
responden setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
Sikap komputer(CA)berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kegunaan
persepsian. Ini ditunjukkan
dengan unstrandardized
coefficients untuk sikap komputer adalah
0,617 dengan t-test adalah
14,843. Dalam hal
demikian, maka hipotesis
penelitian (H1) yang menyatakan bahwa
sikap komputer mempengaruhi
kegunaan persepsian didukung. Hasil
ini mendukung hasil
penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara sikap komputer dengan kegunaan suatu teknologi informasi.
Pengujian Hipotesis Kedua
Nilai mean untuk minat berilaku adalah 4,0156 dan deviasi
standar adalah 0,69548. Angka rata-rata ini menunjukkan bahwa respoden setuju
untuk minat berperlaku dalam menggunakan suatu tekonologi informasi. Sementara
kegunaan persepsian nilai rata-rata adalah 3,9842 dan deviasi standar adalah
0,68277. Nilai rata-rata ini mendekati angka 4 sehingga nilai ini
mengindikasikan rata-rata responden setuju tentang kegunaan suatu teknologi
informasi. Gender mempengaruhi hubungan
antara kegunaan persepsian dengan minat perilaku.hipotesis penelitian (H2)
terdukung yaitu ada pengaruh perbedaan
gender dalam kegunaan persepsian dalam menggunakan e-mail sebagai suatu studi yang
memperluas model penerimaan teknologi.
Kesimpulan
Studi ini menyimpulkan bahwa sikap komputer mempengaruhi
persepsi manfaat atas penggunaan suatu teknologi informasi. Dalam studi ini,
software Microsoft Word merupakan salah satu bagian dari penggunaan teknologi
informasi. Kedua, studi ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh kegunaan
persepsian antara laki-laki dengan wanita terhadap minat perilaku dalam
menggunakan suatu teknologi informasi.
Sumber :
http://jurnalmanajemen.unairs1manajemen.com/pdf//Tahun%202008%20-%20Bulan%20April%20-%20Edisi%20ke%201/articles/99I_PUTU.pdf
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PEGAWAI ADMINISTRASI DAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI
ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA
DI LINGKUNGAN FISE UNY
Oleh :
Diana Rahmawati
Mahendra Adhi Nugraha
Dhyah Setyorini, M.Si, Ak
Mimin Nur Aisyah, M.Sc
Teknologi informasi meliputi teknologi komputer ( computing technology) dan teknologi jaringan
yang digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat
finansial atau non finansial (Bodnar dan Hopwood, 1995).Sehingga dapat
dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah
segala cara atau
alat yang terintegrasi
yang digunakan untuk menjaring data,
mengolah dan mengirimkan
atau menyajikan secara
elektronik menjadi informasi dalam
berbagai format yang
bermanfaat bagi pemakainya.Teknologi informasi khususnya teknologi komputer sangat
berpotensi untuk memperbaiki performa individu dan organisasi, karenanya
banyak pengambil keputusan
menginvestasikan dana untuk
teknologi informasi. Tetapi harus disadari bahwa investasi di bidang teknologi
informasi membutuhkan dana yang besar. Pemanfaatan teknologi informasi
merupakan sarana penunjang/pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.Pemanfaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif jika
anggota dalam organisasi
dapat menggunakan teknologi
tersebut dengan baik. Pemanfaatan teknologi yang efektif dapat meningkatkan kinerja.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :(1)Pengaruh
pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kualitas pelayanan pegawai
administrasi di lingkungan
FISE UNY.(2)Pengaruh kualitas
pelayanan pegawai administrasi terhadap kepuasan mahasiswa di lingkungan FISE
UNY.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi informasi meliputi segala cara atau alat yang
terintegrasi yang digunakan untuk menjaring
data, mengolah dan
mengirimkan atau menyajikan
secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang
bermanfaat bagi pemakainya. Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi
bagi organisasi dapat dilihat dari dapat tidaknya teknologi informasi menunjang
dan membantu organisasi dalam melaksanakan dan mencapai strategi organisasi
secara keseluruhan. Dengan
memanfaatkan teknologi
informasi, akses terhadap
proses bisnis perusahaan
dapat dilakukan dengan
cepat sehingga pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya
tujuan organisasi dapat tercapai.
Kualitas Pelayanan
Konsep kualitas pelayanan
berasal dari berbagai
riset dibidang pemasaran.
Konsep mengenai kualitas pelayanan itu sendiri dipahami secara berbeda
yaitu antara harapan pengguna dengan persepsi dari pengguna dan persepsi dari
kinerja pelayanan. Kualitas pelayanan menurut persepsi pengguna adalah anggapan
pengguna mengenai baik buruknya pelayanan yang diterima oleh pengguna.
Sedangkan kualitas pelayanan menurut persepsi dari kinerja pelayanan
adalah memberikan pelayanan yang
terbaik/pelayanan prima dari sumber daya yng di miliki oleh penyedia layanan. Kualitas pelayanan
dapat diartikan sebagai persepsi pengguna layanan mengenai baik buruknya suatu
layanan dan atau diterima tidaknya suatu layanan oleh pengguna.
Kualitas pelayanan yang dimaksud dalam konteks penelitian
ini adalah kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai administrasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Pelayanan pegawai administrasi meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas-tugas administrasi
yang dilaksanakan pegawai
khususnya yang berkaitan
dengan pelayanan kepada mahasiswa baik dibidang akademik, keuangan
maupun bidang administrasi umum lainnya.
Dalam konteks penelitian
ini dapat dikatakan bahwa penerimaan
kualitas pelayanan pegawai
administrasi terjadi jika
memenuhi harapan, keinginan dan
kebutuhan dari mahasiswa sehingga mahasiswa merasa puas dengan pelayanan
tersebut. Peran dari pegawai administrasi terdapat pada dimensi fungsional
(proses. Penelitian psikologis mengemukakan
bahwa empati pegawai
bagian pelayanan dapat
meningkatkan kepuasan konsumen.
Pegawai yang tersenyum kepada konsumen akan membuat konsumen tersenyum juga
karena efek psikologis.
Kepuasan Konsumen (Mahasiswa)
Kepuasan konsumen adalah besarnya tingkat penerimaan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Dalam
konteks penelitian ini yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa adalah 7 besarnya
tingkat penerimaan kualitas pelayanan yang diberikan pegawai administrasi
kepada mahasiswa di lingkungan FISE UNY.
Pengembangan Hipotesis
Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi-Kualitas Pelayanan
H1 : Pemanfaatan
Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kualitas Pelayanan Pegawai
Administrasi Di Lingkungan FISE UNY
Hubungan Kualitas Pelayanan-Kepuasan Mahasiswa
H2: Kualitas Pelayanan
Pegawai Administrasi Berpengaruh
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di
Lingkungan FISE UNY .
Model Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian
ini menggunakan mahasiswa
FISE UNY dan
pegawai administrasi FISE UNY yang berhubungan dengan pelayanan
mahasiswa.Jumlah pegawai
administrasi FISE UNY
yaitu 50 pegawai.
Metode purposive sampling
digunakan dalam penelitian ini.Ukuran sampel minimum ditentukan dengan jumlah
variabel latent yang paling komplek dikalikan dengan 10 dan dengan melakukan
analisis power secara priori.
Instrumen Penelitian
Item pertanyaan yang
dikembangkan dalam penelitian
ini menggunakan skala
likert 1-7. Penggunaan skala
likert 1-7 dimaksudkan untuk
menfokuskan kecenderungan jawaban dari responden yang berada di tengah
yang berupa ragu-ragu atau sedang. Instrumen Pemanfaatan teknologi informasi
diukur dengan skala likert 1-7 yang menunjukkan frekuensi penggunaan 12 nyata
dari teknologi informasi dari tidak pernah sampai dengan selalu/sering. Instrumen
Kualitas Pelayanan diukur dengan
skala likert mengenai
kesetujuan atau ketidak
setujuan terhadap pernyataan –pernyataan
dalam item pertanyaan mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat
setuju. Instrumen Kepuasan
Mahasiswa menunjukkan puas
tidaknya mahasiswa terhadap pelayanan yang
diberikan dari tidak
puas sampai dengan
puas.
Tehnik Analisis
Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas
instrumen diuji menggunakan
validitas konvergen dan
validitas diskriminan. Penelitian
ini menggunakan loading paling tidak
0,70 untuk analisis data
dan memiliki nilai communality paling tidak
0.5. Konstruk dianggap memenuhi
validitas diskriminan jika nilai loading antara variabel laten dengan
indikatornya lebih tinggi daripada loading indikator tersebut dengan variabel
laten lain.
Pengujian
Hipotesis
Hipotesis yang
diajukan diuji dengan
menggunakan teknik Partial-least-square
(PLS).Penggunaan PLS cocok untuk prediksi dan membangun teori, dan sampel yang
dibutuhkan relatif kecil minimum
10 kali item
konstruk yang paling
komplek.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Responden
Hasil
survei kelompok responden mahasiswa menunjukan bahwa usia rata-rata responden
mahasiswa adalah antara 19-20 tahun,
rata-rata lama kuliah 1,51 tahun dan berinteraksi dengan pegawai administrasi
rata-rata 2 kali dalam 1 bulan. Jenis
kelamin mahasiswa pria 37 %
sedangkan wanita 63 % dan sebagian besar mahasiswa sebanyak 79 % berinteraksi
dengan bagian administrasi adalah untuk mengurus kelengkapan akademik. Hasil
survey pada kelompok responden karyawan menunjukan usia rata-rata 36,86 tahun
dan pengalaman menggunakan
komputer rata-rata selama
11,16 tahun. Respoden
karyawan terdiri dari 73 % pria dan 7 % wanita dengan tingkat pendidikan
50 % responden adalah sarjana. Sebanyak 94 % responden menggunakan komputer
sebagai alat untuk membantu pekerjaan dan 100
% responden menggunakan
komputer sebagai alat
yang digunakan untuk
membantu pekerjaan yang bersifat administratif. Hasil survey juga
menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden
(83 %) mengaku
sering berinteraksi dengan
mahasiswa dan 70
% responden menganggap mahasiswa
cenderung bersikap kurang sopan.
Hasil Uji Model Dan Uji Hipotesis
Uji model dan uji hipotesis menggunakan teknik Second Order .Penggunaan teknik second order dimaksudkan
untuk mengetahui komponen
mana yang paling
berperan dalam meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen. Pengujian dilakukan dua kali, pengujian pertama dilakukan untuk
menguji hipotesis pertama
dan pengujian kedua
dilakukan untuk menguji hipotesis kedua.
Hasil analisis menunjukkan
bahwa tidak terdapat
pengaruh singnifikan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kualitas
pelayanan pegawai administrasi
di lingkungan FISE UNY . Hal tersebut di tunjukkan dengan nilai
koefisien sebesar -0,00223, nilai t-value
sebesar 0,899123 dan nilai p-value sebesar p-value = 0,3707 sehingga hipotetis pertama
yang menyatakan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kualitas
Pelayanan
Pegawai Administrasi Di Lingkungan FISE UNY ditolak / tidak
dapat diterima.
Sedangkan untuk pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan
kepuasan. Hal tersebut di tunjukkan
dengan nilai koefisien sebesar 0,77585 , nilai t-value sebesar 20,48291 dan nilai p-value sebesar 0,000. Dari hasil
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan Kualitas
Pelayanan Pegawai Administrasi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di
Lingkungan FISE UNY diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pemanfaatan
Teknologi Informasi tidak
Berpengaruh Terhadap Kualitas
Pelayanan Pegawai Administrasi Di Lingkungan FISE UNY .Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien
sebesar -0,00223, nilai t-value sebesar
0,899123 dan nilai p-value sebesar 0,3707. Tidak diterimanya hipotesis dalam
penelitian ini karena performa individu lebih berperan pada kualitas pelayanan
dibanding dengan pemanfaatan teknologi informasi, penggunaan teknologi
informasi dalam pelayanan
menjadi alternatif pilihan
ketika menghadapi jenis pelayanan yang tidak membutuhkan teknologi
informasi.
2. Kualitas Pelayanan Pegawai Administrasi Berpengaruh
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Lingkungan FISE UNY. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai koefisien 0,787333 nilai t- value sebesar 41,072917 dan nilai p-value
sebesar 0,0000.
Sumber :
http://staff.uny.ac.id/sites
Tidak ada komentar:
Posting Komentar